Ada seorang tukang cukur
sedang melayani seorang bapak. Setiap hari ia selalu bercerita kepada
pelangganannya. Setiap sebuah pembahasan, dia selalu menceritakan bahwa di
kampungnya ini ada anak yang sangat bodoh dan tidak bisa berhitung.
Tak lama setelah
diperbincangkan muncullah anak yang dimaksud itu di depan pintu tukang cukur.
Dengan bangganya si Tukang cukur ini ingin menunjukkan kebenaran dari ceritanya
kepada pelanggannya.
“Hei, sini! Ini ada uang Rp
1.000 dan Rp 5.000, kamu pilih yang mana?”
Dengan cepat sang anak ini menyambar uang Rp.1.000 dari tukang cukur tersebut
kemudian berlari. Dan nampak si tukang cukur tertawa lantang melihat apa yang
dilakukan anak itu sesuai dengan prediksinya. Si bapak ini pun penasaran dengan
sikap anak tersebut kok memilih uang yang nilainya lebih kecil.
Setelah selesai mencukur, si
bapak tersebut mencari sang anak tadi. Dan akhirnya dia menemukannya sedang asyik
menikmati eskrim di taman.
Lalu si bapak ini menghampiri dan bertanya: “Hei nak, kamu yang tadi di tempat
tukang cukur itu kan?
“Benar pak, ada apa?” tanya sang anak.
“Tukang cukur tadi menawari kamu uang, mengapa kamu mengambil uang yang lebih
kecil?”
“Ya, kalau saya ambil uang yang besar, maka selesailah permainannya, pak..”
“Maksudnya??” Tanya si bapak itu terheran-heran.
“Karena kalau tidak pura-pura
bodoh dan mengambil uang Rp.5.000 maka saya tidak akan mendapat uang lagi tiap
hari”
Moral Value :
Banyak sekali orang merasa dirinya lebih pintar dan meremehkan orang lain tanpa
mengerti alasan pasti mengapa orang lain melakukannya. Jadi, menurut Anda siapa
yang lebih pintar ?