Kebanyakan orang memiliki persepsi yang negatif begitu
mendengar kata kata kehidupan malam Kota Jakarta. Akan tetapi ternyata tak semua warga Jakarta yang
masih berada di luar rumah di malam hari melakukan aktivitas yang
negatif. Mereka berselimutkan udara malam hanya karena memang pekerjaannya
menuntut seperti itu. Tidak ada yang ingin berada di tengah malam nan dingin
dengan pendapatan yang mampu memberinya sebungkus pizza dengan ukuran yang
kecil sekalipun. Alangkah indahnya malam menjadi tempat berlabuh bagi tubuh
yang letih. Namun, nasib masih menuntunya harus bekerja pada malam hari.
Kehidupan
Itu Beragam, Malam dan Siang
Akankah Sama?
Jakarta adalah satu kota dengan fenomena yang begitu
beragam. Jakarta memberikan banyak hal, baik yang positif yang akan membawa
orang-orang yang melakukannya mendapatkan tiket ke surga maupun yang negatif
yang akan membawa para pelakunya ke neraka. Kehidupan yang cukup keras itu
diartikan sebagai satu hal yang wajar oleh warga ibukota. Tak ada nasi bila tak
bekerja. Kerja apa saja bisa menjadi satu sarana mendapatkan yang diinginkan.
Orang Jakarta jadi terbiasa dengan kerja keras dan memanfaatkan semua waktu
yang terkadang terbuang percuma karena keadaan jalanan yang macet.
Begitupun dengan aktivitas ketika malam hari. Tidak
heran kalau banyak yang mengatakan bahwa Jakarta itu tak pernah tidur. Jakarta selalu
bergerak dan tak henti berdenyut. Walaupun denyut kota Jakarta sedikit agak
pelan di malam hari, melihat jumlah penduduk yang masih bergerak ketika malam
hari, Jakarta tetap saja memberikan nuansa yang berbeda. Kota-kota besar
lainnya pun akan bergerak mengikuti gerak Jakarta. Tak ada yang mau mati
kelaparan.Ketika masih ada yang bisa dilakukan di malam hari, mengapa
dilewatkan. Itulah prinsip yang diyakini oleh orang Jakarta bahwa hidup mereka
harus terus bergulir dan jangan sampai merasa putus asa dari semua yang
diberikan oleh Jakarta.
Penyebab lain mengapa Jakarta masih berdenyut pada
malam hari adalah kemacetan. Kemacetan yang demikian parah dan kesibukan
pekerjaan serta aktivitas bisnis yang luar biasa kadang tidak memungkinkan
mereka untuk menghabiskan malam hari di rumah.Mereka bahkan harus berada di
luar rumah hingga pukul 12 malam dan harus segera merangkat lagi pada shubuh
hari berikutnya. Kehidupan
malam seperti ini
biasanya terjadi pada orang-orang yang mempunyai dua pekerjaan.
Mereka terpaksa mempunyai dua pekerjaan karena
merasa apa yang didapatkannya dari satu pekerjaan tidak mencukupi kebutuhannya
yang tinggi. Orang-orang yang mempunyai dua pekerjaan ini tidak hanya kaum
laki-laki, kaum perempuan juga banyak.Bahkan dua pekerjaan itu sangat
berlainan.Malah ada yang mempunyai satu pekerjaan yang sangat terhormat dan
satu pekerjaan lainnya sangat tidak terhormat, misalnya, menjual dirinya.Hal
ini sangat disayangkan.Itulah manusia.Terkadang kehidupan manusia itu harus
dilihat dari berbagai sudut. Tetapi dosa tetaplah dosa sehingga orang-orang
yang mempunyai pekerjaan yang melanggar norma itu, apapun alasannya tetap tidak
boleh dibiarkan.
Marilah kita telisik sejenak apa saja aktivitas warga
Jakarta di malam hari. Apakah ada yang bisa dipelajari sehingga tidak membuat
mata hati langsung merasa curiga dengan orang-orang yang tetap melek pada malam
hari ini. Jangan lupa bahwa satu kehidupan itu saling mempengaruhi sehingga apa
yang dipelajari itu tetap saja harus dilihat dari kacamata yang benar agar
tidak terjebak.
Eksekutif Muda
Di pusat kota Jakarta banyak terdapat kawasan
perkantoran. Karyawannya yang kebanyakan eksekutif muda lajang sering
menghabiskan malam di sebagian hari-hari mereka untuk bekerja keras, sementara
malam di hari-hari lainnya untuk bersenang-senang. Nuansa ini dibidik dengan
baik oleh para pebisnis. Terkadang bersenang-senang ala anak muda yang telah
mempunyai penghasilan lebih ini tidak seperti yang dibayangkan. Mereka pergi ke
klub-klub malam dan menegak minuman beralkohol. Mereka mengira bahwa kehidupan
yang sesungguhnya itu adalah bermabuk-mabukan dan menari dengan semua jenis
kelamin tanpa batas.
Mereka seolah tak peduli dengan uang yang telah dengan
susah payah mereka dapatkan. Mereka merasa kerja keras itu harus diberi
hadiah. Inilah kehidupan tengah malam yang tak boleh ditiru dan diperpanjang
usianya. Kehidupan di malam hari itu hanya boleh dituruti ketika hal itu memang
memberikan kebaikan kepada mereka. Kalau kehidupan yang hanya memberikan
kesengsaraan di kemudian hari, harus segera ditinggalkan.
Kemacetan yang semakin parah membuat mereka enggan
cepat pulang karena toh perjalanan pasti akan makan waktu lama. Mereka merasa
lebih baik waktu tersebut dimanfaatkan daripada harus habis di jalan. Jika
masih ada pekerjaan yang perlu dibahas bersama dalam pertemuan setelah jam
kerja, para eksekutif muda lajang ini biasanya mengambil lokasi kafe atau
restoran cepat saji yang buka hingga larut malam. Rapat pun dilanjutkan dengan
ditemani secangkir kopi dan suasana santai. Setelah kemacetan berkurang, baru
mereka akan pulang ke rumah.
Profesional
Seperti juga eksekutif muda, profesional yang memiliki
jabatan lebih tinggi, lebih berumur, dan sudah berkeluarga, juga melewatkan
kehidupan di malam hari kota Jakarta dengan melanjutkan pekerjaan. Namun lain
halnya dengan eksekutif muda yang senang berkumpul di tempat lain di luar
kantor, profesional lebih suka mengerjakannya di kantor saja.
Mereka terpaksa melakukannya karena pekerjaan yang
mereka lakukan berkaitan dengan kehidupan orang banyak. Kalau tidak mereka
lakukan, maka akan banyak orang lain yang terhambat pekerjaannya. Mereka
korbankan kehidupan pribadinya demi orang lain. Sebagai bantuk tanggung jawab
dari pekerjaan yang telah mereka terima.Kalau kegiatan malam hari seperti ini,
bolahlah ditiru walaupun tidak boleh dilakukan terlalu sering.Bagaimanapun
kehidupan pribadi itu mempunyai hak untuk dipenuhi. Kalau terlalu
mengesampingkan kehidupan pribadi, suatu saat akan terserang penyakit bosan
yang akhirnya tidak mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan dari hati.
Mahasiswa S2
Di kota Jakarta tak sedikit kafe maupun restoran cepat
saji yang buka 24 jam sehari. Karyawan yang juga sedang melanjutkan pendidikan
di jenjang S2 biasanya mengambil kelas malam atau Sabtu / Minggu.Di perkuliahan
S2 para mahasiswa biasanya banyak mendapat tugas pribadi dan kelompok. Tugas
kelompok biasanya mereka kerjakan di kafe atau restoran cepat saji 24 jam ini
usai belajar di kelas malam. Mereka tak punya banyak pilihan waktu untuk
bertemu karena selain malam hari yang agak larut ini, mereka sibuk dengan
pekerjaan masing masing.
Mahasiswa seperti ini terkadang tidak memikirkan
asupan makanan yang bergizi.Inilah yang banyak menyebabkan serangan jantung dan
diabetes. Masih muda tetapi berbagai penyakit menghinggapi tubuh.Tidur yang
tidak teratur dan makanan yang salah telah membunuh mereka secara pelan-pelan.
Para orang malam ini seharusnya masih memikirkan apa yang baik untuk tubuhnya
dan apa yang tidak baik dengan tubuhnya. Apalagi bagi mereka yang merokok.
Penyakit paru-paru akan sangat senang berkunjung ke tubuh-tubuh yang rentan
itu.
Penikmat Wisata Malam
Ada dua komunitas sejarah yang mengadakan
wisata historis di malam hari yaitu Komunitas Historia Indonesia (KHI) dan
Komunitas Jelajah Budaya (KJB). Sebagai komunitas
pecinta sejarah, KHI menawarkan dua jenis kegiatan tur sejarah yang
bisa Anda ikuti yaitu Night at the Museum dan Jakarta
Night Trails. Jika Anda mengikuti kegiatan Night at the Museum, Anda akan
diajak mengunjungi berbagai museum yang
terdapat di Jakarta, dan bahkan Anda akan
diajak menginap di dalam museum. Sementara itu, Jakarta
Night Trails akan mengajak Anda untuk berkeliling ke berbagai tempat yang
bernilai sejarah yang terdapat di Jakarta.
Untuk KJB, Anda bisa mengikuti kegiatan
Night Time Journey at the Museum yang diadakan di Museum
Mandiri atau kegiatan Jelajah Malam. Di dalam Night Time Journey
at the Museum, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti santap malam
yang bertajuk Rijsttafel sehingga Anda bisa menikmati berbagai jenis santapan
khas Belanda maupun Indonesia. Untuk kegiatan Jelajah Malam, konsepnya mirip dengan
Jakarta Night Trails, yaitu Anda akan diajak berjalan-jalan mengunjungi
berbagai macam tempat yang mengandung nilai sejarah di kota Jakarta. Bagi Anda
yang ingin menghabiskan malam dengan cara yang berbeda di kota ini, Anda bisa
mengikuti wisata malam di Jakarta dengan mengikuti kegiatan di atas
dan memperdalam ilmu sejarah Anda.
Angkutan Umum
Jika karyawan yang memiliki kendaraan sendiri memilih
pulang lebih malam untuk menghindari kemacetan, pengguna jasa angkutan umum
harus rela tenggelam dalam kemacetan malam karena kendaraan umum hanya
beroperasi hingga pukul 9-10 malam.Tidak jarang sholat pun terlewatkan karena
kemacetan.Orang Jakarta sepertinya memang harus mensiasati kehidupan dunia
malam yang semakin menekan diri mereka.Kompromi yang mereka lakukan harus lebih
mementingkan kehidupan yang lebih baik dan bukan malah menjerumuskan mereka ke
dalam kehidupan yang tidak benar.
Pekerja lain yang juga memanfaatkan jasa angkutan umum
untuk menjajakan dagangannya bahkan masih melanjutkan aktivitasnya ketika
angkutan umum tak lagi beredar demi kehidupan anak istri yang jarang
ditemuinya. Hal ini seakan menjadi salah satu bayaran yang harus diberikan oleh
warga yang tinggal di Jakarta.
Sisi Gelap Kehidupan Malam
Inilah sisi gelap kehidupan malam Kota Jakarta yang lebih
sering diekspos oleh media. Para pekerja seks komersial mulai beraksi di jalan
jalan-maupun diskotik dan bar. Di tempat inilah biasanya musuh besar pemuda
bangsa bersarang, yaitu seks bebas dan narkoba. Banyak yang awalnya berniat
hanya untuk mencoba, namun kemudian tak kuasa menghentikan diri untuk tak
mengulanginya lagi. Banyak yang tak tahu apa-apa, hanya sekedar memenuhi ajakan
teman, lalu akhirnya jadi terjerumus. Dan banyak juga yang sudah terjerumus tak
ingin sendirian, mengajak orang lain agar sama-sama hancur.
Moral Value : Mungkin quotes dibawah ini dapat mewakili semuanya
"
Bergaul-lah dengan orang-orang yang baik karakternya
apabila Anda memang menghargai reputasi Anda, karena lebih baik sendirian
daripada berada dalam pergaulan yang buruk. " - George Washington