Pada postingan kali ini, saya mengambil artikel dari Ryan Gondokusumo (Founder s www.sribu.com ). Lebih lengkapnya bisa langsung aja ke TKP.
Untuk meningkatkan kemampuan desain,
Anda sebagai seorang desainer harus dapat melihat beberapa hal kecil
yang terkadang sering Anda salah artikan. Selain itu, Anda juga harus
memiliki trik-trik agar desain Anda menjadi terlihat lebih menarik dan
professional. Anda pasti sering melihat dalam buku
atau majalah bukan? Desain layout adalah susunan dari elemen-elemen
desain yang berhubungan ke dalam sebuah bidang, sehingga membentuk
susunan yang artistik. Desain layout bertujuan untuk menampilkan elemen
gambar dan teks agar menjadi lebih komunikatif, sehingga pembaca tidak
kebingungan dengan maksud desain Anda.
Desain layout yang sukses adalah desain
layout yang mengikat satu sama lain. Banyak sekali orang yang menganggap
bahwa desain layout bukanlah masalah besar. Padahal, desain layout
sangatlah penting. Pada dasarnya, letak tantangannya adalah membuat
pembaca melihat unsur secara benar dan dalam urutan yang benar. Untuk
membuat sebuat desain layout, pertama kali Anda harus mengerti apa
aturan dalam pembuatan desain layout. Tentunya Anda tidak harus
melakukannya seperti aturan. Anda dapat meningkatkannya level per level.
Aturan yang dimaksud adalah pemahaman
dasar tata letak, jenis, unsur warna, ilustrasi dan fotografi, serta
bagaimana pembaca memandang desain tersebut. Banyak pakar desain mencoba
menanamkan sebuah layout yang sering disebut dengan pola Z. Pola ini
membaca budaya barat sebagai penempatan strategis informasi penting.
Dimulai dari kiri atas mengarah ke kanan dan turun ke kiri lagi. Sangat
standard dan sederhana. Hal itu pun sudah dilakukan oleh masyarakat
dalam pembacaan buku ataupun majalah.
Ada pula beberapa aturan yang sederhana lainnya. Aturan ini berbicara mengenai dasar-dasar desain seperti :
- Gunakan garis perbatasan jika Anda
ingin membingkai suatu informasi untuk menarik perhatian. Contohnya
sepeti kalender, daftar isi, atau catatan khusus.
- Biarkan tepi kolom teks atau artworks untuk menciptakan ilusi perbatasan.
- Buatlah perhatian mengarah ke kotak atau gambar menggunakan garis batas dengan efek bayangan.
- Buatlah perhatian pembaca mengarah ke
elemen penting dengan menggunakan kontras skala, warna dan posisi
halaman. Pastikan
elemen tersebut memiliki fungsi yang mendukung konten.
- Gunakan huruf besar, tebal, miring
atau grafis apapun yang menciptakan sebuah fokus. Gunakanlah elemen
dengan bobot visual, intensitas, dan warna yang baik untuk menciptakan
fokus yang baik.
- Gunakanlah layout grid untuk
membantu Anda mengatur elemen pada halaman. Pastikan bahwa layout grid
tersebut fleksibel yaitu tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.
Anda dapat membagi halaman tersebut menjadi empat bagian atau lima
bagian untuk mencapai fleksibelitas yang baik.
- Gunakanlah beberapa kolom untuk mengatur teks dan visual ke dalam blok informasi yang lebih kecil agar lebih mudah dibaca.
- Bagilah teks menjadi dua atau tiga kolom agar mencapai hasil yang baik.
- Gunakan satu kolom yang lebih besar untuk penarikan kutipan atau sejenisnya.
Tetapi, hal tersebut hanyalah aturan
sederhana dalam desain layout. Seiring berjalannya waktu, banyak sekali
aturan-aturan diatas yang berevolusi. Salah satu evolusi dalam desain
layout adalah sistem grid. Menurut Wikipedia :
“Setelah perang dunia II, sejumlah
desainer grafis, termasuk Max Bill, Emil Ruder, dan Josef Müller
Brockmann, terpengaruh oleh ide-ide modernis Jan Tschichold Die neue
Typograpnie (Tipografi yang baru), mulai mempertanyakan relevansi dari
halaman konvensional tata letak waktu. Mereka mulai merancang sistem
yang fleksibel yang dapat membantu desainer mencapai koherensi dalam
mengatur halaman. Hal tersebut menghasilkan grid tipografi modern yang
menjadi gaya tipografi Internasional. Sistem Grid dalam desain grafis
didesain oleh Müller Brockmann dan disebarkan pertama kali di Eropa dan
dilanjutkan di Amerika Utara
Pada pertengahan 1970, sistem
tipografi grid menjadi bagian dari desain kurikulum grafis yang telah
menjadi standar di Eropa, Amerika Utara dan sebagian besar Amerika
Latin. Pada awal 1980, banyak desainer menolak penggunaan sistem grid
ini. Ditambah dengan munculnya komputer Apple Macintosh dan hasil
transisi dari jenis yang ditetapkan oleh typographers untuk pengaturan
sendiri menghasilkan gelombang eksperimen. Sehingga, banyak sekali yang
bertentangan dengan ajaran Tschichold dan Müller-Brockmann.”
Bagi kalian yang kebingungan
mengenai desain layout tetapi mau terlihat keren, coba deh trik yang
satu ini. Pertama, coba Anda gambarkan garis diagonal dari sudut kiri
atas ke pojok kanan bawah. Halaman dapat vertical atau horizontal, itu
terserah Anda karena hal ini dapat bekerja dalam orientasi apapun.
Selanjutnya, tarik garis dari setiap
sudut lain untuk bergabung dengan garis horizontal sebelumnya disudut
kanan. Titik garis yang bergabung adalah area perhatian maksimal loh.
Tidak percaya? Cobalah lakukan sebuah percobaan. Ambillah
lukisan-lukisan terkenal. Lalu dimana hal pertama yang Anda lihat?
Setelah itu cobalah untuk menarik garis seperti yang diajarkan diatas.
Bagaimana? Anda akan melihat bagaimana seni besar dilakukan dengan
menggunakan desain layout ini.
Sekarang mari coba pada halaman majalah
atau web dan lakukan hal yang sama seperti yang Anda lakukan. Pertama,
coba Anda pikirkan bagaimana halaman tersebut dirancang. Apakah Anda
dapat membacanya dengan baik? Dimana mata Anda ditarik perhatiannya saat
pertama kali melihat halaman? Apa perasaan Anda saat melihat halaman
tersebut? Nah, kemudian mari gambar garis seperti tadi dan lihatlah
dimana unsur tersebut jatuh.
Kemungkinannya adalah jika elemen jatuh
di daerah dimana garis bertemu (wialayah umum), Anda akan merasa cemas
karena mata Anda sedang berjuang untuk melihat halaman tersebut dan otak
Anda bingung karena desain layout tersebut melawan arus. Tetapi, jika
elemen yang tertata dengan baik, Anda akan merasa semangat, karena mata
Anda sudah nyaman dengan desain layout tersebut.
Bagaimana? Hal ini dapat
memudahkan Anda loh jika seorang klien mempekerjakan Anda untuk membuat
sebuah desain layout. Anda juga dapat memberikan demonstrasi ini kepada
klien Anda, untuk memudahkan Anda menentukan desain layout yang baik
untuk klien Anda. Dan klien Anda pun akan mengerti alasan dibalik desain
layout Anda.