1. Komunikasi verbal
- Secara Lisan : Orang-orang yang bercakap-cakap di pasar, presentasi dalam rapat, dan lain-lain.
- Secara Tertulis :
Membaca surat kabar, melihat gambar dan lukisan, membaca grafik, dan lain-lain.
2. Komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan kepada orang lain dengan tidak menggunakan kata-kata. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil
suatu kesimpulan tentang berbagai macam
persaan orang, baik rasa senang, benci, sedih dan berbagai macam
perasaan lainnya. Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa
isyarat, ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, pakaian sergam, warna dan
intonasi suara.
Contoh :
- Sentuhan
Contoh dari sentuhan adalah bersalaman, menggenggam
tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan
lain-lain.
- Gerakan tubuh
Contoh dari gerakan
tubuh adalah kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh.
Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau
frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan setuju dan menggeleng untuk sebaliknya.
- Vokalik (cara bicara)
Contohnya adalah nada bicara, nada
suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara,
intonasi, dan lain-lain.
- Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan
waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi
nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas,
banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu
tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
Perbedaaan
komunikasi verbal dan nonverbal menurut Malandro dan Barker
a. Komunikasi verbal terstruktur >< sedangkan
komunikasi nonverbal tidak struktur
Komunikasi
verbal sangat terstruktur dan mempunyai hukum atau aturan-aturan tata bahasa.
Dalam komunikasi nonverbal hampir tidak ada atau tidak ada sama sekali struktur
formal yang mengarahkan komunikasi. Kebanyakan komunikasi nonverbal terjadi
secara tidak disadari, tanpa urut-urutan kejadian, yang dapat diramalkan
sebelumnya. Tanpa pola yang jelas, perilaku nonverbal yang sama dapat memberi
arti yang berbeda pada saat yang berlainan.
b. Komunikasi verbal bersifat Linguistik >< sedangkan
komunikasi nonverbal bersifat Nonlinguistik
Linguistik
adalah ilmu yang mempelajari asal-usul, struktur, sejarah, variasi regional dan
ciri-ciri fonetik dari bahasa. Dengan kata lain, linguistik mempelajari
macam-macam segi bahasa verbal, yaitu suatu sistem dari lambang-lambang yang
sudah diatur pemberian maknanya. Sebaliknya. pada komunikasi nonverbal, karena
tidak adanya struktur khusus, maka sulit untuk memberi makna pada lambang.
Belum ada sistem bahasa nonverbal yang didokumentasikan, walaupun ada usaha
untuk memberikan arti khusus pada ekspresi-ekspresi wajah tertentu. Beberapa
teori mungkin akan memberikan pengecualian pada bahasa kaum tuna-rungu yang
berlaku universal, sekalipun ada juga lambang-lambangnya yang bersifat unik.
c. Komunikasi verbal didapat dengan cara Dipelajari
>< Komunikasi nonverbal didapat
hanya dari mengamati dan mengalaminya.
Jarang sekali
individu yang diajarkan cara untuk berkomunikasi secara nonverbal. Bahkan ada yang berpendapat bahwa manusia
lahir dengan naluri-naluri dasar nonverbal. Sebaliknya komunikasi verbal adalah
sesuatu yang harus dipelajari.
d. Komunikasi verbal diproses oleh otak
bagian Kiri >< komunikasi nonverbal diproses oleh otak bagian kanan
Pendekatan
neurofisiologik melihat perbedaan dalam pemrosesan stimuli verbal dan nonverbal
pada diri manusia. Pendekatan ini menjelaskan bagaimana kebanyakan stimuli
nonverbal diproses dalam bagian otak sebelah kanan, sedangkan stimuli verbal
yang memerlukan analisis dan penalaran, diproses dalam bagian otak sebelah
kiri. Dengan adanya perbedaan ini, maka kemampuan untuk mengirim dan menerima
pesan berbeda pula.